Seperti ada Pygmalion Effect yang selalu saya lihat ke depan bahwa apa yang saya lakukan adalah doa terbaik dan versi terbaik
dari sebuah harapan panjang yang membutuhkan perjuangan dan kerja keras. Pygmalion Effect sendiri adalah istilah tentang ekspektasi yang
disematkan kepada seseorang, maka ia akan semakin meningkat kualitasnya dan
mencapai ekspektasi tersebut. Ini merupakan bentuk self-fulfilling prophecy, baik secara langsung atau tidak langsung
yang mendorong terwujudnya prophecy tersebut.
Ini mendorong saya berani mengambil risiko dan tantangan sehingga
tumbuh berkali-kali lipat lebih cepat, sebuah lompatan pencapaian yang
harusnya terjadi beberapa tahun ke depan tapi terwujud
dalam beberapa tahun terakhir. Tantangan lainnya adalah
bukan sekedar berani mengambil risiko, tapi juga mampu mengukur resiko yang dihadapi dengan bijak. Mungkin
dengan kepintaran seseorang dapat
merubah banyak hal tapi perlu jiwa yang bijak untuk mampu mengubah dirinya
sendiri.
Cerita
setahun
ke belakang, saya mendapat
amanah
sebagai Presiden Young On Top Yogyakarta. Rasanya masih seperti "am
I
good enough?" karena banyak orang-orang seumur, lebih senior yang berasal dari kampus yang secara akademis
jauh lebih bagus. Apalagi branding
YOT Yogyakarta
juga harus dijaga, saya dengan background kampus seni seperti ‘memilih keluar’ dari zona nyaman dan harus
belajar extra, dari jarang membaca berita menjadi langganan
news, dari jarang membaca
buku jadi sering menyambangi perpustakaan
dan beli buku. Tujuannya sederhana, supaya bisa ‘nyambung’ ketika berbincang dengan
anggota dan
flexibel di berbagai topik, agar bisa memberikan valuable feedback kepada
mereka. Ternyata, pemimpin sesungguhnya bukan
seberapa cerdas ia tampil atau bagaimana pesonanya hadir, tapi tentang makna perilaku setiap
manusia dengan
keunikan
masing-masing. Pemimpin yang mau belajar dan mendengarkan,
bertanggung jawab dan berani mengambil risiko. Jawaban ada pada diri kita, ‘be
bold with yourself.”
Stube menjadi
sebuah
‘ekosistem’
yang dapat membantu kita tumbuh dan membentuk aktualisasi diri dengan baik.
Jangan lupa untuk terus memiliki keinginan kuat untuk belajar banyak hal karena
dengan mau belajar, kita dapat menemukan banyak kesempatan. Pilihlah ekosistem yang baik
untuk tumbuh menjadi pribadi yang baik pula, lihat bagaimana orang-orang di
dalamnya memberi feedback positif. Dari situ akan
bertemu orang-orang yang ternyata punya kemiripan visi dan misi. Mereka
tidak akan bilang ’wes to koe rasah neko-neko’ (Sudahlah,
kamu tidak perlu macam-macam), tapi mengatakan ’Bagus, ayoo lanjut lagi’. Dari pemenang
nobel atau award, apabila bertemu mereka,
mereka seperti padi ‘berisi tapi tetap merunduk’. (Mutiara
Srikandi).





Komentar
Posting Komentar