Practice Makes Perfect
Kemajuan yang dirasakan peserta Kelas Public Speaking setelah mengikuti pertemuan pertama
ternyata menarik minat peserta lainnya untuk mengikuti. Bahkan jumlah peserta
meningkat dua kali lipat!! Surprise memang, sekaligus prihatin ternyata
mahasiswa ‘haus’ untuk belajar kemampuan softskill.
Delapan belas belas peserta mengikuti pertemuan kedua
kelas Public Speaking,
yang diadakan pada 22 Februari 2013 dengan topik “Bagaimana Mengolah dan
Menyampaikan Ide dan Pemikiran secara Sistematis dan Menarik” dengan
fasilitator Pdt. Sundoyo, S.Si.
Tahap satu, yang dilakukan oleh peserta adalah membuat
materi promosi diri yang terdiri: asal usulnya, kelebihan yang dimiliki,
keberhasilan yang telah diraih sampai saat ini dan impian yang akan diwujudkan
di masa depan. Dalam tahap ini adalah peserta dilatih untuk membuat materi yang
akan disampaikan secara sistematis namun tidak bertele-tele.
Ketika tampil di depan audiens terlihat ada perbedaan
bagi peserta yang telah mengikuti pertemuan pertama dibandingkan peserta baru.
Peserta yang mengikuti pertemuan pertama terlihat lebih berani dan mampu
membangun interaksi kontak mata, mengelola gerakan tubuh dan memanfaatkan waktu
selama dua menit dengan baik.
Evaluasi dan masukan yang Pdt. Sundoyo, S.Si sampaikan
antara lain peserta perlu menentukan fokus dari materi yang akan disampaikan,
materi disesuaikan dengan tujuan yang akan dicapai, apakah itu acara
perkenalan, melamar kerja atau presentasi. Peserta mau tidak mau harus
mengenali audiens yang ada di dalamnya. Tak lupa Pdt. Sundoyo juga mengingatkan
agar materi itu sistematis, ringkas, dan berkesan maka orang akan selalu
mengingat Anda”
Tugas tahap kedua adalah menyampaikan materi topik
bebas dengan audiens anak usia SMP kelas 8. Di tahap inilah peserta ditantang
benar-benar jeli mengemas materi sistematis, menarik, sesuai dengan audiens
usia SMP kelas 8. Dan benar, sebagian besar materi baik itu bahasa yang
digunakan dan cara penyampaian dinilai terlalu tinggi, ada juga yang nampak
seperti mengajar di sekolah, materi yang berputar-putar dan bahkan topiknya
terlalu luas.
Beberapa topik yang diangkat oleh para peserta
sebenarnya cukup menarik, misalnya jangan pernah mencoba narkoba, bahaya
merokok, tentang fokus belajar diawali dari diri sendiri, ajakan menanam pohon,
cinta laut dan beberapa topik lainnya.
Pdt. Sundoyo memberikan tips untuk tahap ini, selain
materi itu sistematis, ringkas dan menarik, peserta diharapkan mampu ‘menjadi
seperti’ anak usia SMP kelas 8 agar cara berpikir dan bahasa yang digunakan itu
sesuai dengan usia mereka, selain itu Pdt Sundoyo mengingatkan practice makes perfect, peserta
dituntut terus menerus mempraktekkan dan melatih kemampuan berbicaranya.
Johain Pekaulang, salah satu peserta, mahasiswa
fakultas Hukum Universitas Janabadra mengungkapkan kesannya setelah mengikuti
kelas Public Speaking,
“Saya merasa sangat senang ada kegiatan public speaking, karena menurut saya
sangat membantu saya dalam membentuk mental dan bagaimana cara mengatur kata-kata
yang baik.”
Antusiasme peserta dan fasilitator Public Speaking mendorong Stube-HEMAT menindaklanjuti
dengan pertemuan ketiga yang direncanakan, 15 Maret 2013 dengan topik
“Menguasai Jenis-jenis Acara dan Karakteristiknya.”
Selamat
berproses teman-teman. (remb)
Komentar
Posting Komentar