EKSPOSUR LOKAL: “YUK PULANG KAMPUNG!”
Salah satu dukungan Stube-HEMAT Yogyakarta kepada mahasiswa daerah
untuk lebih mengenal daerahnya dan sebagai persiapan untuk kembali ke daerah
setelah lulus studi di kota ini, adalah program Eksposur Lokal atau Hospitasi.
Program ini memberi kesempatan kepada mahasiswa melakukan pengamatan dan
pemetaan potensi yang bisa dikembangkan maupun permasalahan yang terjadi di
daerah serta membuka jaringan kerja yang diperlukan ketika selesai studi dan
kembali ke daerah asal mereka.
Tahun 2013 ini tiga orang mahasiswa terpanggil pulang melihat
potensi daerahnya. Mereka adalah: Sarloce Apang, Emilliana R. Eka Rawulun, dan Mario
Fransisco Talubun. Sarloce Apang biasa dipanggil Loce (21) berasal dari daerah Buli,
Halmahera Timur, Maluku Utara. Saat ini Loce tercatat sebagai mahasiswa Sekolah
Tinggi Teknik Lingkungan (STTL) ‘YLH’ Yogyakarta yang ingin melakukan
pengamatan dan pemetaan dampak pertambangan dengan judul Analisa Umum Dampak Pertambangan Nikel di Pesisir Pantai Pulai Gei,
Buli Asal – Fayafli, Kecamatan Maba, Kabupaten Halmahera Timur, Maluku Utara.
Ia berharap tulisannya mampu menjadi bahan sosialisasi kepada masyarakat
setempat mengenai dampak pertambangan nikel di pesisir pantai pulau Gei, Buli –
Asal – Fayafli.
Emilliana R. Eka Rawulun dengan panggilan Eka (22), berasal
dari daerah Fak-fak Papua Barat. Mahasiswa Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan
‘YLH’ Yogyakarta, jurusan Teknik Lingkungan ini mengambil topik Pengamatan Sistem Pengelolaan Limbah Cair
RSUD Fak-fak, Papua Barat. Penelitian ini bertujuan mengetahui sejauh mana
sistem pengolahan limbah cair di RSUD Fak-fak dan dampak yang muncul apabila
limbah cair di RSUD Fak-fak tidak dikelola dengan sistem Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL).
Sementara Mario Fransisco Talubun (22), yang juga berasal dari
daerah Fak-fak, Papua Barat, mengambil topik Analisis Pola Tingkah Laku Masyarakat Sekitar Terhadap Keberlangsungan
Taman Nasional Wasur, di Merauke, Papua. Mahasiwa Sekolah Tinggi Teknik
Lingkungan ‘YLH’ Yogyakarta, jurusan Teknik Konservasi Lingkungan ini bertekad
untuk mempelajari model-model tingkah-laku masyarakat yang terintegrasi dalam
kehidupan sehari-hari, yang bisa terus dipertahankan untuk mendukung
usaha-usaha pelestarian alam dan menemukan
permasalahan sosial yang mempengaruhi kelestarian Taman Nasional Wasur. Lebih
jauh lagi dia ingin menggali informasi sejauh mana upaya pemerintah setempat serta
proyeksi ke depan untuk mengembangkan Taman Nasional Wasur Papua.
Selamat berproses, teman-teman.
(trustharembaka)
Komentar
Posting Komentar