Wisuda
Sekolah Tani Angkatan Pertama
Program
sekolah tani gelombang pertama (kerjasama Jenderal Soedirman Center dan Pusat
Studi Ekonomi Kerakyatan UGM) telah berakhir. Utusan Stube-HEMAT Yogyakarta,
Yohanes Dian Alpasa telah diwisuda. Wisuda diselenggarakan di pendopo Stupa
Donolayan, Jalan Tentara Pelajar Km 12, Ngaglik
Sleman, Yogyakarta yang merupakan kantor dari JSC. Penyelenggaraan Wisuda
bertepatan hari Pahlawan 10 November. Hadir di sana Wakil Bupati Sleman, Kepala PUSTEK UGM, Direktur JSC, dan
masyarakat sekitar. Wisudawan diberi keyakinan dalam mengarungi kehidupan
petani. Petani tidak perlu pesimis karena kemandirian adalah mimpi yang akan
menjadi nyata jika diperjuangkan.
Dr. Revrisond Baswir atau akrab dipanggil Bang Sony memberikan dukungannya kepada
petani. Ia mengungkapkan kemerdekaan adalah perjuangan tiada henti. Kemerdekaan
adalah proses yang harus terus menerus diperjuangkan. Maka, kemerdekaan pada
dasarnya bukan sekali jadi. Selama beratus tahun bangsa kita dijajah dengan
sebutan kolonialisme. Hari-hari ini kita bukan hanya merayakan kemerdekaan tapi
juga merayakan 68 tahun neokolonialisme. Kemerdekaan sepertinya merupakan
proses pemindahan jajahan dari Jepang, Belanda, ke Amerika Serikat. Walaupun
kenyataan berbicara demikian, masyarakat tani harus sadar bahwa perjuangan kita
melawan kompeni/penjajah adalah berbeda bentuk tetapi semangatnya harus sama.
Direktur JSC, Ir. Bugiakso memberikan
penekanan dan sering ia ucapkan terkait dengan sumber daya alam kita. Kekayaan
alam adalah milik negara begitu juga air yang sangat vital buat petani. Mungkin hari ini kita belum bisa
mengelola batubara dan emas di Bumi Indonesia, tetapi sumber daya yang lain
harus bisa kita olah sendiri. Masyarakat sebenarnya mudah mengelola air. Namun,
air di beberapa lokasi justru dikuasai oleh asing. Petani seharusnya mandiri
dan jangan sesekali bergantung ataupun minta bantuan asing. Dalam hal ini, Pak
Bugi mengutip pernyataan J. F. Kennedy, jangan menuntut apa yang bisa Negara
berikan kepada saya, tetapi bertanyalah apa yang bisa saya berikan kepada
Negara. Petani harus berdaulat!
Wakil Bupati
Sleman, Hj. Yuni Satia Rahayu menyatakan dukungannya kepada petani. Petani
harus mandiri dan berdaulat. Setiap program pemerintah daerah memang ditujukan
untuk kesejahteraan rakyat. Kadangkala program tidak
efektif dan tidak tepat sasaran karena sebuah penyelewengan. Kemandirian petani
adalah upaya cerdas dalam membangun ketahanan bangsa.
Wisudawan sekolah tani diharapkan memberi dampak pada
masyarakat di sekelilingnya. Ilmu yang
didapat selama rentang waktu 2 Mei – 24 September 2013 harus segera diaplikasikan. Wisuda bukanlah akhir tetapi awal dari sebuah perjuangan baru yang lebih
luas. Selamat berjuang para wisudawan! (YDA)
Komentar
Posting Komentar