Kebun Sayur ala Petani Gimbal
Yoel - Weweh
Yoel menyiram tanaman sawi |
Bagaimana tanggapan orang ketika melihat anak muda, mahasiswa
dan tidak memiliki latar belakang petani berani turun ke sawah dan mengolah
kebun sayur? Kenyataannya Yoel Yoga Dwianto, dipanggil Yoel Beler dan Alva
Kurniawan yang akrab dipanggil Weweh mampu melakukan itu! Keduanya berasal dari
Lampung dan saat ini kuliah di Sekolah Tinggi Agama Kristen Marturia
Yogyakarta. Mereka punya prinsip sederhana namun kuat: “Kalau kami mampu, dalam
hal ini menanam sayur, mengapa harus menunggu orang lain melakukannya?” Prinsip
inilah yang mendorong mereka membuka sepetak lahan sayur.
Terinspirasi selepas mengikuti pelatihan Stube-HEMAT
Yogyakarta tentang Pertanian Organik dan Keragaman Pangan, Yoel dan Weweh
bertekad mewujudkan angan memiliki kebun sayur. Kebun sayur ini adalah cara
mereka untuk mandiri pangan, khususnya sayuran, mengurangi pengeluaran konsumsi
dan mewujudkan prinsip hidup sehat, karena diolah tanpa pupuk kimia.
Add caption |
Awalnya mereka menanam cabe di depan kamar kos. Ketika mereka
mencangkul tiba-tiba datang seorang ibu yang akrab dipanggil Mak Yah. Dengan
penasaran Mak Yah menanyakan alasan mereka mencangkul di halaman kos. Kemudian
Yoel dan Weweh pun menceritakan ‘mimpi’ mereka.
Bak gayung bersambut, Mak Yah menawarkan sebagian lahan
sawahnya untuk mereka olah sebagai lahan sayur. Yoel dan Weweh antusias
menyanggupi tawaran itu dan keesokan harinya mulai menyiapkan lahan untuk
menanam sayur. Aktivitas yang dilakukan oleh Yoel dan Weweh mengundang berbagai
respon. Ada yang senyum-senyum, sebagian terheran-heran dan ada juga yang
meragukan. Situasi ini terjadi karena mereka berdua adalah anak muda, mahasiswa
Teologia, bukan petani dan bahkan memiliki penampilan rambut gimbal. Namun
jangan salah sangka, semangat dan komitmen mereka sangat kuat untuk memulai
sebuah kebun sayur. Bahkan seorang petani yang bersebelahan sawahnya
mengungkapkan keheranannya, ‘koq bisa ya panen mereka lebih baik, padahal aku
petani sedangkan mereka masih mahasiswa dan bukan kuliah di pertanian?’
Kacang Panjang |
Gambas / Oyong |
Di kebun sayur ini ditanam cabe, kacang panjang, jipang,
bayam, kangkung, gambas pare dan tomat dengan sistem tumpangsari. Mereka
mengupayakan bibit dari pemberian dan barter dengan teman-teman yang memiliki
kesamaan visi tentang kemandirian pangan. Setelah satu dan dua bulan berlalu,
mereka telah panen kangkung, bayam, kacang panjang dan pare. Hasil panen sebagian
dikonsumsi sendiri dan sebagian lagi diberikan kepada Mak Yah yang membuka
warung makan.
Kebun kacang panjang dilihat dari atas |
Menyiapkan kolam ikan |
Saat ini Yoel dan Weweh sedang menyiapkan kolam ikan sebagai
satu langkah maju mewujudkan pertanian terpadu. Yoel pun membuka kesempatan
jika ada yang berminat untuk membantu pengadaan bibit ikan. Mereka berdua menyadari
bahwa kebun sayur ini adalah langkah kecil yang dilakukan anak muda untuk sebuah
kemandirian. Ia berpesan untuk anak muda lainnya, ‘jangan malu untuk berbuat
sesuatu yang membawa kebaikan!’ Selamat berkebun Yoel dan Weweh, tetap
semangat!! (TRU)
wahhh yoel dan weweh luar biasa,, semangat terus ^_^
BalasHapus