Berbagi Tidak Selalu Materi
Lembaga ini jauh dari hiruk-pikuk perkotaan
yang dinamis, memberi sentuhan ketenangan, pembinaan dan pendampingan khusus
karena teknik pengajaran pasti berbeda dengan cara pada umumnya. Pak Bowo, ketua
Hafara memiliki pengalaman sebagaimana penghuni lainnya sebelum dia mendirikan
tempat ini. Pengalaman hidup di jalanan yang sering berbenturan dengan petugas Satpol
PP membawa dia bisa merasakan keprihatinan yang luar biasa dan mengajarinya berbagi di lembaga ini
bersama para sukarelawan. Lahan milik kas desa pun
digunakan untuk mendirikan bangunan penampungan.
Halaman Hafara sudah tidak asing lagi
buat mahasiswa-mahasiswa ini.
Terlihat senyum lebar dari bapak, ibu penderita psikotis menyambut mereka serta para pengasuh yang kebetulan saat itu ada. “Mengapa
lama tidak datang? “ sapaan pertama yang
terlontar dari bibir mereka. Suasana semakin riang saat mereka bercengkerama bersama dengan bermain, bernyanyi, senam, dan nonton film bersama. Hal-hal sederhana yang dilakukan tetapi sangat membuat mereka senang. Melihat
tawa bapak-ibu penghuni membuat para mahasiswa itu menyadari bahwa kehadiran mereka sangat berarti. "Waktu, cinta, dan perhatian adalah salah satu wujud dalam
memberi, meski hanya sederhana setidaknya bisa melakukan hal yang berguna," ungkap Indah yang mengkoordinir kelompok ini.
Imelda,
mahasiswa perawat profesi STIKES Bethesda
berbagi dengan keahlian yang dimiliki, mengukur
tensi tekanan darah para penghuni. "Sudah lama bapak-ibu disini tidak diukur tensinya Mbak, mohon bantuannya ya," pinta Ibu Widya selaku pemimpin pengasuh.
Pada saat nonton film bersama yang berjudul
"Boncengan" dengan durasi
15 menit, suasana pertemuan itu menjadi sedikit senyap. Meski mata para penghuni terlihat kosong tetapi mereka tetap
menatap layar putih yang ada di depan mereka. Setelah film selesai, salah satu
mahasiswa menceritakan lagi film tersebut dengan bahasa yang sederhana. Film
tersebut mengajarkan tentang jangan berbuat curang hanya untuk menginginkan
sesuatu.
Selesai kegiatan, mahasiswa-mahasiswa
pun pamit pulang
karena langit mulai gelap. Mereka berjanji
akan datang lagi. Kunjungan ini mengajarkan bagaimana rasa peduli kepada
sesama dan melakukan sesuatu hal buat masyarakat, yang menjadi muatan pelatihan
Pembangunan Masyarakat: Lanjut Usia dan Tunawisma yang dilakukan beberapa waktu
yang lalu. Semoga memberi manfaat. (ITM)
Komentar
Posting Komentar