Stube-HEMAT
Yogyakarta
Hadiri
Perayaan Natal Oikumene
PMK
Institut Teknologi Yogyakarta
Botol-botol bekas air minum kemasan ukuran 1,5 liter disusun rapi menjulang ke atas membentuk formasi piramida. Pendaran
lampu warna-warni berkerlap-kerlip seolah
mengikat
formasi ini. Rupanya kreasi botol ini dimaksudkan sebagai ikon natal pohon terang. Cantik dan kreatif ala mahasiswa lingkungan yang memanfaatkan
kembali barang buangan.
“Joy to the world” mengiring ibu Pdt. Sarlin Riri selaku pewarta firman memasuki ruang ibadah beserta Pembina PMK ITY, Bapak Paskalis. Pricil dan Tina mahasiswa STTL dan juga aktifis
Stube HEMAT bertindak sebagai pemimpin acara yang diawali dengan sambutan pembina PMK ITY.
Sambutan Pembina dimulai dengan pertanyaan mengapa Tuhan masuk ke dalam keluarga? Karena keluarga
adalah “Rumah
Tuhan” dimana kebaikan itu diharapkan berawal dari keluarga sebagaimana persekutuan
pemuda adalah keluarga. Sambutan ini tentu saja ingin menanggapi tema natal PMK
hari ini ”Family In Fellowship”, hidup bersama sebagai keluarga Allah.
Hari Sabtu, 9 Januari 2016, ruang aula Kampus ITY menjadi teduh saat acara penyembahan dan semakin khidmat saat firman Tuhan
disampaikan. Menurut Pdt. Sarlin Riri, untuk
berdamai tidak perlu langkah rumit. Berdamai adalah seperti perintah Bunda Theresa
“pulang dan cintai keluargamu!” Dunia ini kekurangan cinta, buktinya perang dimana-mana, ada banyak perdebatan dan
perseteruan. Sementara pada tahun-tahun ini akan banyak terjadi krisis pangan dan harga
kebutuhan pokok merangkak naik.
Hidup harus diisi pikiran, tingkah laku, dan
semua hal yang
baik. Sayangnya, masih sering terjadi antar teman saling memaki. Di ruangan kita memuji Tuhan bareng, sementara di lapangan kita berseteru. Kapankah kebaikan akan
terjadi kalau begini terus? Hidup bersama bukan hanya soal perut tapi juga bagaimana saling berbagi. Hidup baru bisa disertai pakaian baru
dan yang paling penting adalah baju roh yang baru. Hidup bersama sebagai keluarga Allah itu berbagi apa yang dimiliki.
Berbagi berarti saling menyempurnakan hidup. Filipi 2:1-3 menyebutkan supaya kita menjadi
sempurna tanpa ada pertikaian, sehati-sepikir,
satu kasih, satu jiwa, dan satu tujuan. Ibrani
10:24-25, mengingatkan
bahwa untuk
membangun hal-hal baik maka janganlah kita jauh-jauh
dari persekutuan. Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) adalah persekutuan untuk saling menghargai dan mendengar.
Kita harus belajar hidup baik untuk menempatkan Tuhan dalam diri kita.
Pdt. Riri menutup khotbahnya dengan anjuran
kepada hadirin untuk mengubah ‘mindset’ atau cara pandang terhadap sesama dan kepada Tuhan. Sesama
adalah rekan sekerja kita untuk melayani Tuhan.
Komentar
Posting Komentar