Kesetiaan pada Komitmen
Stube-HEMAT Yogyakarta bersama UKMK Hosana
Alabare
Duapuluhan mahasiswa
bergegas memasuki kampus 2 Universitas Janabadra Yogyakarta. Ada apakah?
Ternyata Jumat, 12 Februari 2016 Unit Kegiatan Mahasiswa Kristiani (UKMK)
Hosana Alabare mengadakan persekutuan rutin mahasiswa di kampus 2 UJB di Timoho, Yogyakarta.
Lenna, seorang mahasiswa
asal Kalimantan Barat, mengajak peserta bernyanyi ‘Tetap Setia’ dan dilanjutkan
dengan perkenalan. Mahasiswa Universitas Janabadra sangat beragam karena
berasal dari berbagai daerah seperti Papua, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi,
Maluku dan Nusa Tenggara.
Renungan PA kali ini
disampaikan oleh Trustha Rembaka, S.Th dengan tema “Setia pada Komitmen”,
diambil dari Yeremia 35:1-19 yang menceritakan kehidupan kaum orang Rekhab yang
hidup menumpang di tanah Israel. Mereka memegang kesetiaan pada pesan
leluhurnya untuk hidup dalam kemah, memelihara ternak, tidak minum anggur,
tidak bertani dan tidak membangun rumah. Mereka berkomitmen setia pada pesan tersebut. Kesetiaan
inilah yang diperhitungkan Tuhan dan mereka takkan terputus melayani Tuhan
sepanjang masa. Sikap berbeda ditunjukkan oleh orang Israel pada masa itu yang
mengabaikan perintah Tuhan untuk hidup taat dan berharap pada Tuhan, berlaku
adil dan tidak menindas rakyat.
Berkaitan dengan
kesetiaan dan komitmen mahasiswa, berhubungan langsung dengan keberadaan mereka
saat ini di Yogyakarta untuk kuliah. Mereka diajak kembali mengingat momen saat
berangkat dari daerah asalnya menuju Yogyakarta untuk kuliah. Apa yang menjadi
komitmen saat akan berangkat ke Yogyakarta? Masihkah komitmen itu tetap kuat
dalam hati dan pikiran sampai saat ini?
Mahasiswa, ketika sampai
di Yogyakarta dibanjiri berbagai tawaran menggoda, seperti tempat hiburan,
bersantai, jalan-jalan dan berbagai aktivitas lainnya. Apakah mahasiswa tetap
semangat belajar dan berhasil dengan baik atau yang penting lulus dan tidak
peduli dengan kualitas dirinya atau bahkan gagal menyelesaikan studi. Seperti terjadi
di Yogyakarta beberapa mahasiswa harus mati sia-sia karena minuman oplosan. Pilihan
memang banyak, tetapi decision maker-nya adalah mahasiswa itu sendiri.
Renungkan kesetiaan kaum orang Rekhab pada komitmen dan Tuhan senantiasa
memberkati mahasiswa yang tetap setia pada komitmen belajar dan mengembangkan
diri.
“Stube-HEMAT Yogyakarta
sebagai wadah pendampingan dan pengembangan diri yang berorientasi pada
mahasiswa dari berbagai tempat di Indonesia yang sedang menempuh studi di
Yogyakarta, bisa menjadi pilihan tempat beraktifitas. Beberapa mahasiswa
Universitas Janabadra pun menjadi aktivis di Stube-HEMAT Yogyakarta dan mendapat
kesempatan mengembangkan dirinya dan mengenal daerah lain, seperti Sofia
meneliti garam gunung di Krayan, Kalimantan Utara dan Herga dari Maluku diutus
ke Sumba untuk sosialisasi pentingnya memiliki surat identitas pribadi,” ungkap
Trustha.
“Di Stube-HEMAT
Yogyakarta ada berbagai kegiatan, silahkan kenali diri dan minat Anda. Kemudian
kembangkanlah diri Anda melalui pelatihan-pelatihan tersebut. Salah satu ukuran
kualitas seseorang dinilai melalui kesetiaannya terhadap tekad atau komitmen untuk
belajar dan mengembangkan dirinya secara utuh,” pungkasnya mengakhiri
persekutuan dan sosialisasi Stube-HEMAT Yogyakarta. (TRU)
Komentar
Posting Komentar