Bertani di Lahan Sempit
Perkembangan ilmu
pengetahuan semakin hari semakin berkembang. Dari zaman ke zaman selalu terjadi
perubahan yang sangat jelas terlihat, salah satunya dalam bidang pertanian.
Bagi masyarakat pedesaan, bertani identik dengan lahan yang luas dan tanah
kosong. Tetapi bagaimana dengan masyarakat perkotaan? Hal inilah yang menjadi
perhatian Pascah Hariyanto dalam melakukan bedah buku pada hari Jumat (11/03/16) pukul
17.00 – 19.00 WIB di Limasan dengan judul buku ‘Panen Sayur Secara Rutin di
Lahan yang Sempit’.
Diskusi bedah buku dibuka
oleh Yohanes sebagai pemandu acara dan dilanjutkan oleh Sarloce sebagai
moderator. Acara dimulai dengan bermain games, menulis tujuh jenis sayur yang
mudah ditanam pada lahan pekarangan yang sempit. Beberapa peserta mampu menuliskan
sampai tujuh jenis sayur tetapi yang lain tidak.
Diskusi berjalan hangat
sebab beberapa peserta sudah beberapa kali mengikuti kegiatan Stube. Sembilan peserta dan lima tim Stube mampu
membuat seru jalannya diskusi. Pascah memulai dengan menjelaskan alur dari
profil penulis, penerbit, jumlah halaman, alasan pemilihan buku dan lainnya.
Diskusi semakin hangat
ketika masuk dalam sesi tanya jawab. Jerry menanyakan apa perbedaan menanam di
lahan pasir dan tanah biasa, sementara Nuel ingin mengetahui bagaimana mengukur
kadar keasaman tanah atau pH tanah secara sederhana, dan Tasya menanyakan jenis
sayur yang memiliki nilai gizi tinggi. Penjelasan pertanyaan-pertanyaan
tersebut berturut-turut adalah sebagai berikut: sebelum ditanami, lahan pasir
sudah diolah terlebih dahulu dengan memberikan kotoran sapi, kompos dan
unsur-unsur penyubur tanah pada lapisan atas, dibiarkan terakumulasi dengan
pasir sehingga dapat memenuhi unsur hara tanah dan siap ditanami; cara tradisional
mengetahui kadar keasaman adalah dengan mengamati apakah ada cacing di dalam
tanah, apabila ada maka kadar keasaman tanah tersebut sudah pas; sayur memiliki
kandungan gizi masing-masing yang bervariasi dan semuanya dibutuhkan tubuh manusia.
Bedah buku ini memberi banyak
pemahaman dan cara pandang baru melihat dunia pertanian. Salah satu cara lain
menanam di lahan sempit adalah dengan hidroponik, tetapi yang paling sederhana adalah
menanam di pot-pot kecil dengan mendaur ulang sampah botol plastik untuk dapat
dijadikan tempat menanam. Selamat mencoba berkebun di lahan sempitmu. (SAP).
Komentar
Posting Komentar