Pemuda Kristen Pejuang Keadilankah?
Sebuah Tantangan dan Panggilan
Berbicara
tentang keadilan tidak akan pernah ada habisnya, terus menjadi isu hangat yang diperdebatkan oleh banyak golongan. Hal
yang ingin dirasakan semua orang adalah adil dalam kewajiban dan hak. Bagi pemerintah,
yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu program adalah apakah semua orang
sudah mendapatkan hak yang sama dalam program tersebut. Tapi realita yang
terjadi, keadilan sangat sulit dirasakan maupun diterapkan.
Senin, 07 Maret
2016 beberapa mahasiswa dari beberapa kampus di Yogyakarta, yaitu STPMD ‘APMD’, UMBY, STAK Marturia, LPP, UST mengadakan
diskusi bersama teman-teman dari Unit Kegiataan Mahasiswa Nasrani (UKMN) TALENTA Universitas
Mercu Buana Yogyakarta. Diskusi tersebut bertepatan dengan kegiataan ibadah
rutin dengan pembicara Chobas dari STPMD ‘APMD’ yang mengangkat topik “Keadilan
dipandang dari aspek Politik, Sosial, dan Agama: Pemuda Kristen Bisa Apa?”
Chobas
menyampaikan teori keadilan menurut Aristoteles yang mencakup keadilan
komutatif, keadilan distributif, keadilan kodrat alam, keadilan konvensional, dan
keadilan perbaikan. Sementara keadilan dengan pendekatan politik dan sosial disampaikan
dengan banyak contoh sehingga pendengar mudah memahaminya. Yohanes 5: 30-31 yang
berbunyi “Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi
sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak
menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. Kalau Aku
bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar” menjadi
penutup pembahasan keadilan dengan pendekatan agama.
Veni, mahasiswi fakultas Agroteknologi
Mercu Buana bertanya, “Apa yang harus dilakukan seseorang yang berpolitik pun tidak tahu, apalagi
harus memerangi ketidakadilan?” Chobas menanggapi pertanyaan tersebut dengan
menjelaskan bahwa berpolitik itu universal, semua orang mempunyai hak untuk
berpolitik, tapi di dalam politik mempunyai tingkatan-tingkatan, contoh figur Ahok
dan Ahmad Dhani, dimana kemampuan orang dalam berpolitik harus diasah baru bisa
terjun dalam dunia politik.
Muda tidak
selamanya belum siap, karena usaha, kerja keras, dan keinginan menjadi hal
utama yang harus dimiliki anak muda khususnya pemuda Kristen yang mendasarkan
iman kepada Tuhan Yesus harus menjadi pejuang untuk memerangi ketidakadilan
yang berada di lingkungan sekitar. (ITM)
Komentar
Posting Komentar