Anak Muda Melihat Realita
PROGRAM MASALAH GENERASI MUDA
Omah Limasan, 17 September 2016


“Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang populasi penduduknya sangat banyak, yaitu mencapai 255 juta jiwa. Kelompok usia remaja (10-24 tahun) mencapai 25 % total penduduk, yaitu sekitar 65 juta jiwa. Jumlah populasi remaja yang tidak sedikit ini menjadi penting bagi keberadaan suatu negara, mengapa? Karena di tangan merekalah masa depan suatu negara,” ungkap Trustha Rembaka, koordinator Stube-HEMAT Yogyakarta dalam diskusi awal program Masalah Generasi Muda yang diadakan hari Sabtu, 17 September 2016 di Sekretariat Stube-HEMAT Yogyakarta.

Program “Masalah Generasi Muda” ini menjadi penting karena generasi muda saat ini berada di era teknologi yang sangat maju dimana berbagai informasi sangat mudah diakses oleh siapapun. Generasi muda perlu meningkatkan kualitas diri dan kehidupannya sekaligus memiliki kemampuan diri menyaring informasi dan mengatasi pengaruh buruk. Saat ini mereka diharapkan  cakap untuk bertindak dan menggerakkan orang lain dalam mengantisipasi hal-hal negatif yang terjadi di tengah masyarakat, seperti kekerasan, penyalahgunaan obat, kebiasaan hidup tidak sehat, pergaulan bebas, pornografi, hedonisme dan egoisme.

Diskusi dihadiri delapan belas orang yang sebagian besar adalah mahasiswa yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagai ‘games’ pembuka, Trustha menantang enam orang peserta untuk menyusun peta pulau-pulau Indonesia. Ini sebagai pengingat bahwa mereka datang ke Yogyakarta dari daerah yang jauh, harapannya mereka kuliah dengan baik dan nantinya membangun daerahnya.


Data yang disajikan menunjukkan mahasiswa baru yang datang dan kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta tahun ini mencapai lebih dari lima puluh ribu orang dari beberapa kampus saja UGM 8.700 orang, UNY 7.400 orang, UAJY 2.500 orang, UII 5.000 orang, ISI 1.100 orang, USD 2.500 orang, UMBY 2.000 orang, UST 2.500 orang, UMY 4.500 orang, UAD 4.000 orang, ITY 250 orang, PGRI 750 orang, APMD 400 orang, UIN 4.600 orang dan masih banyak kampus lainnya.

Banyaknya jumlah mahasiswa di satu sisi menjadi potensi berkembangnya masyarakat jika mereka bisa berkomitmen pada tujuan belajar yaitu mendapatkan pengalaman baru, bertumbuh menjadi dewasa dan mengabdikan diri untuk masyarakat, tetapi di sisi yang lain bisa menjadi masalah masyarakat ketika mereka tidak mampu menghindar dari jeratan kemalasan, kekerasan, penyalahgunaan obat, pergaulan bebas, hedonisme dan pola hidup tidak sehat.

Dalam diskusi, peserta dalam beberapa kelompok kecil membaca koran dan memilih satu berita yang berkaitan dengan permasalahan yang terjadi di kalangan anak muda. Satu per satu kelompok mengungkapkan berita yang mereka pilih dan memberikan tanggapan atas berita tersebut. Beberapa berita yang muncul antara lain penyalahgunaan narkoba, merokok dan pola hidup tidak sehat, pencurian, tidak tertib lalulintas, pornografi dan manajemen diri. Selanjutnya para peserta menyampaikan pesan sosial terkait berita dalam sebuah desain kreatif menggunakan gambar dan pewarna agar menarik perhatian dan pesan tersampaikan.



Sebagai penutup peserta diingatkan kembali untuk selalu mawas diri, waspada dengan berbagai situasi yang ada dan bijak dalam menjalani kehidupan. (TRU).









Komentar