“Keberhasilan hidup
menjadi impian setiap orang juga seorang mahasiswa. Ia memiliki harapan yang
ingin ia raih. Ia meninggalkan kampung halaman yang jauh dari pulau Jawa untuk
menempuh studi di Yogyakarta demi mewujudkan cita-citanya. Ribuan mahasiswa
datang ke Yogyakarta untuk belajar dan mendapatkan pengetahuan baru yang
menjadi bekal mereka dalam menjalani kehidupan. Tentu mereka berharap ketika
selesai studi mereka benar-benar telah siap untuk masuk dalam dunia kerja
maupun mengembangkan usaha mandiri”, demikian pengantar dari Trustha Rembaka,
koordinator Stube-HEMAT Yogyakarta mengawali sosialisasi Stube-HEMAT Yogyakarta
di Keluarga Mahasiswa Katolik (KMK) St. Agustinus Instiper Yogyakarta, Jumat,
17 Maret 2017 di kampus Instiper, Paingan, Sleman.
Sosialisasi diawali perkenalan
dengan menyebutkan nama dan asal daerahnya, dilanjutkan dengan pemutaran video pendek Stube-HEMAT. Dalam sosialiasi ini disampaikan tiga hal
penting yang harus dimiliki mahasiswa, yaitu: pertama, pengetahuan (knowledge), ini berkaitan dengan mahasiswa
yang belajar dan mendalami materi-materi kuliah di Instiper, khususnya
pertanian dan kehutanan sehingga ketika selesai kuliah ia diharapkan memiliki
wawasan yang luas tentang pertanian dan kehutanan. Kedua, keterampilan (skills), berkait erat dengan kemampuan
mahasiswa menerapkan atau mempraktekkan apa yang sudah dipelajari selama studi,
sehingga ia benar-benar terasah dan terampil di bidangnya. Ketiga, jaringan (network), mahasiswa tidak bisa hidup sendiri, ia
harus membangun relasi dengan sesama mahasiswa, dengan orang lain, dan lembaga
lain demi pengembangan dirinya secara optimal. Jaringan ini bermanfaat bagi
dirinya saat masih studi maupun setelah selesai studi dan kembali ke daerahnya.
Stube-HEMAT Yogyakarta sebagai lembaga pendampingan mahasiswa Kristiani yang
sedang studi di Yogyakarta memberi ruang dan kesempatan mahasiswa untuk belajar
dan mengembangkan diri, tidak saja pengetahuan tetapi juga keterampilan dan
jaringan melalui kegiatan-kegiatan yang ada di Stube-HEMAT Yogyakarta.
Angela Mugar, salah satu
mahasiswa Instiper yang berasal dari Borong, Menggarai Timur menanyakan tentang
program Eksposur Lokal, bagaimana cara mengakses kesempatan sebagai peserta
program tersebut. Dijelaskan pada kesempatan itu bahwa program tersebut terbuka
bagi mahasiswa yang pernah ikut dengan sungguh-sungguh kegiatan Stube-HEMAT
Yogyakarta. Calon peserta mengajukan ide-ide apa yang akan ia lakukan di kampung
halamannya saat libur jeda semester dan kemudian mempresentasikan proposal
tersebut kepada team Stube-HEMAT Yogyakarta. Selanjutnya Nanno Silvano, yang
berasal dari Larantuka, Flores Timur menanggapi bahwa kegiatan seperti yang
dilakukan Stube-HEMAT inilah yang ia cari. Selama ini kegiatan yang ia ikuti
lebih banyak di kerohanian saja, belum menyentuh hal-hal yang berkaitan dengan
masyarakat.
“Kesempatan berkembang
setiap mahasiswa banyak ditentukan dari dalam dirinya sendiri, dari kemauan
memiliki pengetahuan, mengasah keterampilan dan membangun jejaring. Melalui proses itu diharapkan ia tumbuh
menjadi manusia yang utuh, dewasa pribadinya dan mampu memberikan manfaat untuk
sesamanya”, ungkap Trustha mengakhiri acara sosialisasi. Sementara itu Yugo Ardi
Saputra, koordinator KMK St Agustinus Instiper menanggapi positif atas
inisiatif Stube-HEMAT Yogyakarta mengadakan kegiatan sosialisasi, sebagai wujud
kerjasama antar lembaga khususnya dengan mahasiswa di kampus. Ia berharap
kerjasama terus terjalin dan bermanfaat untuk semua. (TRU).
Komentar
Posting Komentar