Follow up Studi Perdamaian
Ciri khas Stube-HEMAT Yogyakarta pascapelatihan yaitu mendorong peserta pelatihan untuk merancang dan melakukan
kegiatan rencana tindak lanjut atau yang sering disebut follow up activity. Pada tanggal 8-10 September 2017 lalu Stube-HEMAT
Yogyakarta menyelenggarakan pelatihan Studi Perdamaian bertema “Melawan Kegagalan Bereaksi”.
Salah satu kelompok yang
beranggotakan Ni Putu Sari Yani Darsani, Adi Zamba, Monika Zangga Nata, Imelda
Hada Inda, Junerin Kaleka, dan Marthia Sari Rato, pada hari Sabtu 23/09/2017 bertempat di kampus STPMD ”APMD”
melakukan sharing pengalaman yang didapat selama pelatihan Studi Perdamaian.
Mereka berdiskusi dengan
mahasiswa/i yang tergabung di dalam organisasi HIPMASTY (Himpunan Mahasiswa
Sumba Timur Yogyakarta). Terlaksananya kegiatan ini karena rasa peduli peserta training dan perlunya berbagi pengetahuan yang didapat agar
dapat bermanfaat bagi mahasiswa lain.
Peserta yang hadir berjumlah dua
puluh satu orang yang berasal dari berbagai latar belakang ilmu dan kampus di
Yogyakarta. Acara ini dibuka dengan doa bersama
dan menyanyikan lagu “Bapa Engkau sungguh baik” yang dipimpin oleh
Junerin Kaleka. Marthia Sari Rato memaparkan
pengertian konflik, masalah dan perspektif, konflik dan kekerasan serta
macam-macam konflik guna merangsang peserta untuk mulai mengenal dan memahami
konflik. Kemudian dilanjutkan Monika Zangga Nata
tentang teori dan jenis-jenis konflik yang bertujuan agar peserta diskusi
nantinya mampu memilah jenis-jenis konflik karena beda konflik beda penanganannya.
Dalam diskusi peserta sangat antusias
beradu pendapat dan mempertahankan argumen. Kemudian dilanjutkan dengan role
play dalam 2 kelompok dan diarahkan untuk menemukan sendiri konflik yang ada di sekitar
kita, menganalisa, kemudian melakukan pemetaan pihak-pihak yang
terkait layaknya seorang
mediator dengan memperhatikan hal-hal yang sudah dipaparkan 2 pemateri sebelumnya.
Kelompok 1 menemukan masalah kesadaran
mahasiswa untuk terlibat dan belajar di organisasi khususnya HIPMASTY sebagai
bahan kajian dalam kelompok diskusinya. Kelompok 2 mendiskusikan tentang
persoalan Pembangunan Pabrik Tebu di Sumba Timur. Temuan dan analisis peserta kompok kemudian dipresentasikan
bersama. Perwakilan dari pemateri, Marthia Sari Rato mengungkapkan rasa
puas dan terima kasih atas antusiasme peserta dan terlaksananya kegiatan follow up ini.
“Saya sangat puas dengan adanya follow up ini karena kami (kelompok)
dapat membagikan pengalaman kami tentang manajemen konflik dan tampil di depan
teman-teman HIPMASTY. Kami juga sangat senang melihat teman-teman HIPMASTY sangat antusias dalam mengikuti follow up ini. Terimakasih banyak untuk HIPMASTY yang sudah
meluangkan waktu hadir dan berdinamika bersama dan terimakasih banyak Stube-HEMAT
Yogyakarta”, pungkas Sari Rato. (MAR).
Komentar
Posting Komentar