Tidak
diragukan lagi, India memiliki keragaman yang luar biasa, dengan luas areal
terbesar no 7 di dunia dan terbesar kedua berdasarkan populasinya, India
memiliki berbagai bahasa yang tersebar di 29 daerah utama di India dengan lebih
dari 1600 bahasa lisan dengan bahasa
resmi yang berbeda di setiap daerah. Ada total 23 bahasa resmi yakni; Assam,
Bengali, Bodo, Dogri, Inggris, Gujarati, Hindi, Kannada, Kashmir, Konkani,
Maithili, Malayalam, Marathi, Meitei (Manipuri), Nepali, Odia, Punjabi,
Sanskerta, Santali, Sindhi, Tamil, Telugu, dan Urdu.
Sangatlah
indah dilihat dari sisi kekayaan bahasa dan budaya dalam satu negara. Dengan
adanya pluralitas ini, orang-orang mau tidak mau dilatih untuk lebih toleran
pada orang lain. Namun terkadang dengan terlalu banyaknya bahasa hanya di satu
negara, muncul segmentasi di satu negara, kurangnya persatuan dan rasa
patriotisme, juga ada banyak kesalahpahaman setiap kali percakapan terjadi dalam
kehidupan sehari-hari.
Saat ini pemerintah
India terus mengkampanyekan penggunaan bahasa Hindi sebagai satu bahasa resmi.
Keputusan memilih bahasa Hindi dengan beberapa pertimbangan bahwa bahasa ini
mudah dan sederhana, juga memiliki banyak pengguna di India. Di sisi lain,
pemerintah juga tidak ingin multibahasa di India menjadi hilang. Dengan
menggunakan bahasa Hindi, pemerintah berharap bahwa orang akan mudah mempelajari
bahasa itu sendiri, orang-orang akan dapat dengan mudah saling berbicara tanpa
kehilangan bahasa mereka sendiri. Keputusan menjadikan bahasa Hindi sebagai
bahasa resmi pasti telah dipertimbangkan sisi baik dan buruknya sebelum
akhirnya benar-benar dipublikasikan. Dengan adanya bahasa Hindi sebagai bahasa
resmi India tidak berarti bahwa mereka harus selalu menggunakan bahasa Hindi.
Mereka dapat selalu memiliki kesempatan berbicara dengan bahasa daerah mereka
sendiri, sementara untuk percakapan dengan orang-orang dari daerah yang
berbeda, mereka bisa saling berbicara dengan bahasa Hindi dengan mudah.
Namun, banyak
orang di India tidak dapat benar-benar menerima keputusan ini. Ada banyak
alasan untuk menolaknya seperti kekuatiran tentang kesulitan dalam belajar
bahasa Hindi, kekuatiran tentang kepunahan bahasa mereka sendiri, dan
lain-lain. Sebagai contoh, banyak orang di daerah Tamil Nadu menolak
menggunakan Bahasa Hindi sebagai bahasa resminya, karena mereka berpikir bahwa
bahasa Tamil sebagai bahasa resmi mereka sekarang, sudah jauh lebih tua
dibandingkan dengan bahasa Hindi. Mereka sudah menggunakan bahasa Tamil dalam waktu
yang sangat lama, dan mereka sama sekali tidak berpikir untuk mengubahnya. Mereka juga berpikir bahwa dengan menggunakan
bahasa Hindi, bahasa Tamil akan berada dalam bahaya kepunahan.
Sampai saat
ini pemerintah India terus mengkampanyekan penggunaan bahasa Hindi sebagai bahasa resminya. Dengan menggunakan
satu bahasa resmi, kesalahpahaman akan berkurang, sistem pendidikan akan jauh
lebih efisien, rasa persatuan, patriotisme, dan cinta tanah air di kalangan
masyarakat India pun akan meningkat, dan banyak manfaat lain. Mungkin kesadaran
masyarakat akan meningkat dengan kampanye yang lebih menarik, seperti
penggunaan baliho, papan jalan, dan semboyan-semboyan yang menunjukkan bahwa
memiliki satu bahasa resmi bisa membawa begitu banyak manfaat, seperti yang
kami rasakan di Indonesia. Selamat berproses teman-teman di India menuju satu
bahasa persatuan. (Getza).
Komentar
Posting Komentar