Mulailah dari Mental
Pernahkah berpikir tentang dunia pertanian
kita? Kemungkinan besar tidak, atau mungkin kita tidak terlalu memperhatikan,
meskipun setiap hari kita tidak pernah lepas dari olahan hasil pertanian. Pertanian sangat vital bagi keberlangsungan
hidup manusia terutama pangan dan sandang. Bukan lagi tren tren dalam dunia
pertanian di Indonesia apabila kita mengacu pada pertanian organik dengan
berbagai penawaran produk organik dan keunggulannya, melainkan suatu
perubahan dasar pikir dan pola hidup menuju hidup yang lebih baik dan sehat,
tidak hanya bagi manusia, tetapi juga untuk alam itu sendiri.
Stube-HEMAT Yogyakarta sebagai lembaga
pendampingan mahasiswa melihat
pentingnya generasi muda khususnya mahasiswa untuk memahami, menyadari dan terlibat
dalam permasalahan pertanian di sekitar kita, oleh karena
itu pada tanggal 14 April 2018 bertempat
di Omah Cengkir, pukul 10.00 -
14.20 WIB diadakan
Diskusi awal berkaitan dengan pertanian organik dan dilanjutkan dengan eksposur
ke kebun organik di Pakem. Diskusi ini mengundang Y.B. Cahya Widiyanto, M.Si.,
Ph.D, dosen Psikologi di Universitas Sanata Dharma dan Antoni Kusuma Wardhana,
S.Psi., M.M., praktisi dan penggiat pemasaran hasil pertanian organik.
Pak Cahya akrab dipanggil Pak Johan lebih fokus mengarahkan peserta untuk memperbaiki mental dan mindset mereka agar memiliki mental organik yang peduli dengan alam serta memiliki pemikiran jangka panjang (longterm) bukan jangka pendek (short term), karena pertanian organik merupakan proses panjang tentang
bagaimana kepedulian dan kesadaran manusia untuk alam dan kesehatan.
Selanjutnya Mas Dhana membuka wawasan peserta bagaimana
menawarkan produk
organik dengan konsep yang lebih menarik dengan sentuhan inovasi agar bisa lebih diterima oleh pasar. “Sebenarnya menangkap peluang di sektor pertanian ini tidaklah
sulit, tetapi
tidak bisa dikatakan mudah juga. Terus
mencoba dan berinovasi merupakan kunci keberhasilan untuk mendapatkan hasil”, jelasnya.
“Dulu saya pernah mengelola dari hulu hingga hilir
sendirian dan ternyata saya gagal, maka yang saya lakukan adalah saya fokus ke
salah satu bidang saja yaitu marketing produk organik. Urusan menanam biarlah petani
karena merekalah yang lebih paham soal itu. Bagian
meracik menjadi sajian yang
unik ada chefnya sendiri” imbuhnya.
Usai diskusi peserta meninjau salah satu
lahan pertanian organik yang dikelola oleh Mas Dhana. Pemilik kebun organik organik, Pak Ari
menjelaskan mulai dari pengelolaan tanah, penyiapan lahan, pengelolaan air dan
sampai pada proses pendapatkan sertifikat organik. Lahan ini ditanami beberapa
jenis tanaman seperti selada dan tomat. Peserta antusias mengeksplor kebun dan bertanya
banyak mengenai pupuk, penyiapan lahan, dan jenis-jenis tanaman yang ditanam.
Kegiatan
ini merupakan rangkaian acara Pelatihan Pertanian Organik yang akan
diselenggarakan pada 4-6 Mei 2018 mendatang. Menarik atau tidak menarik buat Anda, dunia
pertanian pasti menentukan kualitas hidup dan keberlangsungan manusia. Jadi,
pastikan teman-teman muda untuk ambil bagian dalam pelatihan dan dunia
pertanian. (ML)
Komentar
Posting Komentar