Mengenal Sentra Batik Tulis
di Yogyakarta
Pecinta batik tulis
tentu merasa tidak lengkap tanpa mengetahui sentra batik tulis di kota
Yogyakarta. Ada beberapa lokasi sentra pembuatan batik tulis di kota ini yang
sekaligus bisa dijadikan sebagai tempat belajar praktek membatik. Di sini
pecinta batik bisa bertemu langsung dengan para pembatik yang terus bersemangat
masih bertahan di tengah persaingan yang ada.
Kampung batik
Giriloyo, Wukirsari, Imogiri, Kabupaten Bantul merupakan salah satu sentra pembuatan
batik tulis yang terkenal, bahkan tertua di Bantul, sejak jaman Sultan Agung,
raja Kerajaan Mataraman sekitar abad ke-17. Selain tamu lokal, tamu mancanegara
juga sering datang berkunjung ke tempat ini untuk belajar membatik. Giriloyo
yang terletak di hamparan yang dikelilingi sawah dan hutan jati, menawarkan
suasana pedesaan yang nyaman. Beberapa workshop batik menggeliat dengan
industri kerajinan batik yang ditopang oleh warga setempat sebagai para
perajinnya.
Daerah
Pajangan juga merupakan sentra batik lain di Kabupaten Bantul yang bisa menjadi
tujuan kunjungan para pecinta batik. Aneka kain batik dan baju batik bisa
didapatkan di sini dengan harga yang pantas. Puluhan rumah di daerah ini
dijadikan tempat pembuatan sekaligus galeri batik oleh warganya yang berprofesi
sebagai pengrajin batik.
Ada pula
sentra Batik Tancep di desa Sendangrejo, Ngawen, Kabupaten Gunungkidul. Batik
Tancep memiliki ciri khas yaitu memiliki warna lebih biru keungu-unguan, hijau
dan coklat. Sementara itu Kabupaten Kulon Progo juga memiliki batik tulis
dengan motif khas yakni motif “gebleg renteng”. Motif ini diambil sebagai
simbol makanan khas Kulonprogo yakni ‘gebleg’. Masyarakat maupun pemerintah
sangat menghargai ciri khas ini.
Munculnya industri
batik dengan teknik modern menimbulkan pilihan bagi konsumen membeli produk
batik. Ada yang tetap menginginkan batik tradisional ada pula yang ingin membeli
batik modern. Membatik dengan cara tradisional memang memerlukan proses yang
lama dalam pembuatannya. Selain itu, perawatan untuk kain batik tulis memerlukan
perlakuan khusus seperti tidak boleh kena sinar matahari langsung ketika
menjemur dan ketika mencuci tidak boleh menggunakan detergent karena akan
merusak warna, tetapi memakai ‘lerak’.
Saat ini promosi
batik tulis dilakukan hingga ke berbagai penjuru dunia sehingga secara tidak
langsung memompa semangat para pembatik untuk terus menghasilkan karya. Namun
minimnya generasi muda untuk menjadi pembatik menjadi hambatan tersendiri dalam
memenuhi pesanan konsumen. Sebagai generasi penerus bangsa melestarikan budaya
lokal seperti batik tulis menjadi tanggung jawab bersama, apalagi batik sudah
diakui sebagai warisan budaya dunia. (RPA).
Komentar
Posting Komentar