Mengenal 20 Makna Motif Batik


Mengenal 20 Makna Motif Batik


Batik adalah sebuah karya tangan dan warisan budaya yang sangat indah dan penuh makna, sebuah ekspresi perasaan dan pikiran perancangnya, baik sedih, berduka atau pun saat bahagia. Berikut ini terkumpul 20 motif batik dan makna dibalik motif-motif batik tersebut.

Batik Beras Tumpah. Batik ini dipakai oleh orang yang sudah menikah dengan harapan dapat mendatangkan kesejahteraan bagi keluarga dengan melimpahnya beras sampai tumpah-tumpah.

Batik Pagi Sore. Pada zaman dahulu orang golongan ningrat pasti memiliki lebih dari satu batik, sementara rakyat biasa mereka hanya memiliki satu. Hal ini menumbuhkan ide pada mereka untuk membuat selembar kain batik dengan dua warna yang berbeda, yakni terang dan gelap. Motif gelap untuk malam hari, sementara motif terang dipakai pada waktu siang hari.



Batik Petani. Motif batik ini cenderung bebas dan beragam seperti bunga-bunga, burung-burung, buah, pohon, hasil bumi dan lain sebagainya yang sering mereka jumpai di sawah.

Batik Tiga Negeri. Mengapa tiga negri? Karena motif batik dibuat di Solo, pewarnaan merah di Lasem dan pewarnaan biru di Pekalongan dan menggambarkan perpaduan warna serta corak masing-masing daerah.

Batik Gringsing dan Tambal. Gringsing singkatan dari ‘Gering Sumingkir’ memiliki makna bahwa orang yang ‘gering’ atau sedang sakit segera ‘sumingkir’ menghilang atau cepat sembuh. Senada dengan Gringsing, motif ‘Tambal’ bermakna menambal, memberi kekuatan dan kesembuhan.

Batik Madu Bronto. Madu artinya manis dan Bronto artinya kesenangan. Batik ini biasanya digunakan oleh orang yang sedang kasmaran atau sedang jatuh cinta.

Batik Kawung Picis. Setiap orang pasti memiliki nafsu hewani sehingga dengan memakai batik motif ini, orang selalu diingatkan untuk mampu menahan hawa nafsu.



Batik Sekar Jagad. Sekar artinya bunga, jagad artinya dunia. Batik ini menggambarkan kecantikan, bagi yang memakainya bisa diibaratkan paling cantik di seluruh dunia.



Batik Kapal Api. Batik  ini memperlihatkan ekosistem dan interaksi yang terjadi di laut. Sehingga terdapat gambar kapal dan beberapa jenis biota laut.



Batik Tirta Teja. Artinya orang–orang yang bepergian atau berpindah tempat, lebih cepat beradaptasi dengan tempat yang baru.


Batik Parang Klitik. Artinya ombak yang menabrak karang. Ibaratnya semangat seseorang dalam menyelesaikan masalah seperti ombak yang menabrak karang.




Batik Pisang Bali. Diartikan dengan orang yang hidup di dunia ini hanya sekali, kelak akan kembali kepada yang kuasa


Batik Semen Rejo. Diartikan atau harapannya seseorang yang mengenakan batik ini akan memiliki kehidupan yang makmur dimana pun dia berada.


Batik Semen Gurdo. Artinya seseorang yang bisa memiliki kekuasaan kelak dimasa depan.

Batik Truntum dan Sidoluhur. Dua jenis batik ini dipakai sebagai hantaran saat lamaran. Jika seorang laki-laki ingin mempersunting gadis pujaan hatinya dia harus datang ke rumah gadis itu dengan membawa kedua jenis batik ini. Dalam waktu satu minggu gadis itu berserta ibunya akan datang ke rumah laki-laki tersebut. Jika kedatangan mereka mengenakan kain batik yang dia serahkan artinya lamaran diterima, namun jika mereka tidak mengenakannya maka berarti lamaran ditolak.

Batik Sidomukti. Sido berarti jadi dan mukti berarti mulia dan sejahtera. Motif-motif batik berawalan "sido" mengandung harapan agar keinginan dapat segera tercapai. Batik Sidomukti mengandung harapan untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Motif batik yang memiliki harapan yang senada adalah Sidoluhur, harapan untuk mendapatkan posisi yang lebih tinggi dari sebelumnya.  (https://batik-tulis.com/blog/batik-sidomukti/).

Batik Kawung Beton. Makna batik Kawung sendiri ada beberapa, diantaranya adalah pengendalian diri yang sempurna, hati yang bersih tanpa adanya keinginan untuk sombong. (https://www.pemoeda.co.id/blog/batik-kawung)



Batik Parang Rusak Seling Nitik. Parang Rusak adalah gambaran kegagahan seorang raja. Pada zaman dahulu hanya sultan yang boleh memakainya. Oleh karena itu di tengah pola batik diselingi titik-titik sehingga bisa dipakai oleh masyarakat luar. Sejak HB ke-VII batik motif parang ini sudah bisa digunakan secara umum tanpa terkecuali.

Batik Udan Liris. Udan artinya hujan dan Liris berarti gerimis atau hujan rintik–rintik yang merupakan simbol dari kesuburan, kesejahteraan, dan rahmat dari Tuhan. (https://infobatik.id/makna-motif-batik-udan-liris/).


Batik Wahyu Tumurun. Menggambarkan harapan agar mendapat petunjuk, berkah, rahmat, dan anugerah yang berlimpah dari Tuhan Yang Maha Kuasa. Harapan-harapan tersebut seperti  keberhasilan dalam meraih cita-cita, kedudukan ataupun pangkat. (https://infobatik.id/keunikan-makna-filosofi-batik-klasik-motif-wahyu-tumurun/). (SAP)

Komentar