Cerdas
Memerangi Hoax
Imajinasi
Agama dan Media Dalam Politik
(mengikuti
diskusi di UKDW 23/02/2019)
“Imajinasi seperti
ini sangat banyak kita temukan di zaman ini dan semakin tidak terarah”,
kata Dr. Zuly Qodir, Dosen Sosiologi Politik UMY yang menjadi fasilitator membuka diskusi. Beliau mengupas beberapa imajinasi yang
terjadi saat ini dalam kehidupan masyarakat
kita seperti adanya imajinasi agama dalam media seperti Islam sebagai agama, dalam media barat dipotret sebagai “agama
yang negatif”. (Ahmed and Matthes 2017; Knott et al. 2013), sedangkan Yahudi dan Kristen
diimajinasikan sebagai “musuh” utama Islam (Karim dan Eid, 2018). Selanjutnya
ada imajinasi-imajinasi yang lain seperti imajinasi politik dalam media, imajinasi politik
keagamaan, imajinasi “yang lain” tentang politik
dan sebagainya. Semua imajinasi itu mengarahkan dan
membuat masyarakat memilih salah satu, mau berpikir untuk kehidupan berbangsa dan bernegara
atau harus berpikir untuk kehidupan kesejahteraan kelompok masing-masing. Masyakarat
kita digiring
menjadi individu yang hanya memingkirkan tentang diri dan kelompoknya. Hal ini
yang menyebabkan masyakarat kita tidak manusiawi, bermunculanlah banyak perilaku kekerasan, berkurangnya response sosial,
kebangkitan kelompok etnik, perlawanan dan berbagai permasalahan yang timbul dari
akar rumput untuk mendapatkan keadilan”, tutup Dr. Zuly.
“Permasalahan yang muncul
semakin meluas dan berkembang seketika, saat
di goreng dengan isu hoax. Dengan berbagai keterbatasan dan kurangnya
pengetahuan masyarakat kita tentang menggunakan media sosial membuat kita
menjadi sasaran empuk dari bertebarannya berita hoax di media sosial sambung”, Valentine Wiji, Kepala Sekretariat Presidium Masyarakat Anti Fitnah
Indonesia atau MAFINDO. MAFINDO sendiri adalah kelompok relawan yang tergerak
hati untuk melakukan pengumpulan data dan informasi yang terdapat di berbagai
media masa, media sosial atau biasa disebut literasi digital. Fokus dari
kelompok ini adalah melawan kurang informasi dan
salah informasi.
MAFINDO berdiri pada 19 November 2016 dengan semangat memerangi
hoax dengan merangkul berbagai lapisan elemen masyarakat,
untuk terus berbagi informasi. Mafindo juga bergabung dalam cekfakta.com dan bekerjasama dengan lebih dari 20 media
daring kredibel seperti kompas.com, tirto.id, detik.com, antara dan
beberapa lainnya serta didukung
oleh Google, AMSI,
& First Draft. Selain itu
MAFINDO memiliki satu akun group Facebook yang bisa menjadi saluran informasi
bagi semua orang Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax atau disingkat menjadi FAHHH yang sudah memiliki 61.995 orang anggota sampai
hari ini dan Instagram @turnbackhoaxid dengan 3.659 pengikut.
Valentine Wiji mengajak
semua peserta untuk ikut bergabung dengan group FB tersebut agar bisa saling
berbagi berita dan memberi informasi yang benar kepada keluarga dan sanak saudara.
Sebab media masa saat ini memiliki peran penting dalam menyebar luaskan informasi.
Pastikan keluarga kita terbebas dari isu hoax. Menurut global web index, per-Januari 2019 platfoms Youtube
memiliki 88%, Whatsapp 83%, Facebook 81% dan
Instagram 80% yang aktif dan sering diakses oleh masyarakat Indonesia.
Jika masyarakat sudah bijak dalam menggunakan media
sosial maka diharapkan dapat mengurangi korban kekerasan atas nama agama, suku, dan ras. Terlebih dalam situasi tahun pemilu saat ini, masyarakat diharapkan ikut terlibat aktif memerangi isu hoax yang bertebaran di media sosial. Mari
budayakan membaca agar kita bisa lebih cerdas dan bijak bermedia sosial. (SAP)
Komentar
Posting Komentar