Melek Politik
Berbasis
Literasi Informasi
Media
menjadi sangat penting di era globalisasi ini, khususnya bagi kaum muda milenial
yang melek politik. Sebab, media sangat membantu dan mempermudah orang mengakses
informasi berita dengan cepat. Namun ada yang perlu diwaspadai saat media itu
diakses, karena sering ditemukan munculnya berita-berita palsu atau
sering disebut hoaks. Bersamaan
dengan adanya pesta demokrasi di tahun ini, maka semua pihak perlu mengantisipasi
berita-berita yang salah (dis-informasi) dan berita yang tidak utuh (mis-informasi) yang bisa berdampak memecah belah, membawa
kebingungan atau malah membangun kebencian.
Dalam
kegiatan follow-up
kelompok mahasiswa yang menamakan
diri GSP (Gerakan Sumatera
Purworejo), bertempat di gedung pasca sarjana
STAK Marturia Yogyakarta (12/03/2019),
ada empat topik diskusi yang disampaikan berkaitan dengan
pendidikan politik berbasis literasi informasi. Literasi informasi itu sendiri adalah kemampuan untuk
mengetahui kapan informasi dibutuhkan,
diidentifikasi,
serta dievaluasi secara efektif. Selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk memahami isu atau pun masalah
yang sedang dihadapi.
Sebanyak
22 orang mahasiswa dan mahasiswi STAK Marturia menghadiri diskusi tersebut dengan 4 orang
narasumber yaitu: Christian Apri Wijaya (Wasek DPD GAMKI DIY) dengan topik
diskusi “Pemahaman Politik”;
Sari Dwi Kristianto (mahasiswa Teologi STAK Marturia
Yogyakarta) dengan topik ”Gereja
dan Politik”; Erik
Sihombing (Sekfung pendidikan Kader GMKI Yogyakarta) dengan topik “Sosialisasi
Pemilu”; dan Astiwijaya
Setiandari S.
(Mahasiswa PAK STAK Marturia) dengan topik “Antisipasi Hoax di Tahun Politik”. Sebelumnya, keempat pemateri
telah mengikuti pelatihan Gereja dan Politik dengan tema: “Muda, Milenial, Melek politik” yang dilaksanakan oleh Stube-HEMAT
Yogyakarta
(15-17/02/2019). Diskusi berjalan dengan baik, peserta antusias mengikuti setiap sesi dan aktif dalam sesi
tanya jawab.

Semangat 😁
BalasHapus