Tujuan Pembangunan Berkelanjutan
Tanggung Jawab Bersama
Tujuh
belas Juli 2019 adalah deadline pengiriman draf Voluntary National Review atau VNR yang berisi ulasan capaian
pemerintah Indonesia terkait implementasi Sustainable
Development Goals atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) ke New York.
Sebelum tanggal tersebut pemerintah mengumpulkan capaian-capaian tahun 2018 terkait
isu yang akan diulas tahun 2019 ini.
Ada
5 tujuan besar yang akan diulas, diantaranya adalah tujuan ke-4 tentang pendidikan
yang berkualitas, tujuan ke-8 mengenai pekerjaan yang layak dan pertumbuhan
ekonomi, tujuan ke-10 berkurangnya kesenjangan, tujuan ke-13 berkaitan dengan
penanganan perubahan iklim dan tujuan ke-16 yaitu perdamaian, keadilan dan
kelembagaan yang tangguh.
Kelima
tujuan di atas juga menjadi fokus perhatian dari Yayasan Sayangi Tunas Cilik
atau Save the Children dengan
melakukan dialog bersama anak muda di Soppeng, Sulawesi Selatan dan Yogyakarta,
medio Maret 2019. Dialog yang diberi nama Konsultasi Orang Muda untuk SDGs
tersebut ditutup dengan mengirim perwakilan ke Jakarta untuk audiensi bersama Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dengan harapan menyampaikan hasil
konsultasi yang sudah dilakukan selama dua hari di masing-masing kota tersebut.
Pertemuan
dengan BAPPENAS, Jakarta Pusat dilaksanakan Kamis, 16 Mei 2019 dengan perwakilan
yang dikirim adalah Debbi dan Adi dari Soppeng, Sarloce (Stube HEMAT) dan Ferdi (Gusdurian)
dari Yogyakarta. Perwakilan dari Yayasan Sayangi Tunas Cilik adalah Tata
Sudrajad (Direktur Advokasi dan Kampanye), Ratna Yunita (Penasehat Tata Kelola
Hak Anak), Nurma Nengsih (Program Officer, Soppeng) dan Ryan Febrianto (Youth
Konsultan). Sementara BAPPENAS hadir beberapa personil yakni, Dr. Ir. Arifin Rudiyanto,
MSc (Deputi
Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam), Amalia Adininggar Widyasanti, ST,
MSi, M.Eng. Ph.D (Staf Ahli Menteri PPN Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan), Ir. Wahyuningsih
Darajati, M.Sc, (Direktur Kehutanan Sumber Daya Air Kementerian PPN).
Dr. Ir.
Arifin sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Yayasan Sayangi Tunas Cilik
dalam upaya memberi masukan pembuatan draft VNR yang akan dikirim. Dari lima
tujuan besar yang dibahas berisi tantangan
yang sedang dihadapi, berikut rekomendasinya. Salah satu hal yang ikut
disuarakan Sarloce, peserta dari Jogja adalah terkait alih fungsi lahan di
Halmahera dan rekomendasinya agar ke depan pemerintah memastikan status hukum
bagi lahan yang diambil paksa atas nama negara, tetapi berselang 2-3 bulan
lahan tersebut dibuka untuk pertambangan. Hal ini marak terjadi di seluruh
wilayah Halmahera tanpa terkecuali. Selain itu, Sarloce merekomendasikan
terkait efisiensi penggunaan dana desa dengan mengirim staf ahli untuk mendampingi
kepala desa dalam melakukan pembagian anggaran agar tepat sasaran, dan
menghindari korupsi karena ketidaktahuan kepala desa dalam membagi dana
tersebut yang diperuntukkan terciptanya lapangan pekerjaan di desa.
Dalam
pertemuan tersebut juga ditanyakan upaya pemerintah terkait penyiapan draf VNR?
Ir. Wahyuningsih Darajati, M.Sc mengatakan bahwa pihaknya sudah berkomunikasi
dengan semua pihak, juga bekerjasama dengan beberapa kampus untuk membuat SDGs
Center yang fokus menyelesaikan permasalahan di masing-masing tujuan. Misalnya,
Universitas Bengkulu dengan fokus topik Kemiskinan, Universitas Hasanudin fokus
dengan masalah kesehehatan dan ada beberapa kampus lainnya. Tujuannya agar para
akademisi ikut terlibat memecahakan permasalahan yang dihadapai bangsa ini, terkhusus
di daerah-daerah yang masih rawan dan kesulitan infrastruktur. Semuanya
inisatif dari kampus jika mau terlibat mengambil bagian untuk membantu
mengurangi kemiskinan dan permasalahan kesehatan yang terjadi. Pemerintah
berupaya maksimal dan membuka diri menerima masukan dari semua pihak untuk membantu
mengurangi permasalahan yang dihadapi saat ini.
Audiensi
diharapkan bermanfaat bagi kedua belah pihak dan ditutup dengan ucapan terimakasih
dari Direktur Advokasi dan Kampanye, Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Tata Sudrajad
dan dilanjutkan dengan berfoto bersama. (SAP).
Komentar
Posting Komentar