Lebih Terbuka dan Percaya Diri Dalam Keberagaman


Saya, Imelda Nasrani Oktafina Sarumaha, berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara dan kuliah di fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta. Saya mengenal pertama kali dengan Stube-HEMAT Yogyakarta dari teman satu kos, ketika ia mengajak saya mengikuti pelatihan Stube-HEMAT Yogyakarta tentang membatik. Kegiatan berupa kunjungan ke Museum Batik Yogyakarta untuk mengenal sejarah batik, motif batik dan alat-alat yang digunakan untuk membatik. Di akhir kunjungan kami ditantang untuk membuat motif batik sesuai dengan kekhasan daerah masing-masing. Ini sesuatu yang baru dan menarik untuk saya karena saya penasaran dengan apa yang akan saya buat motifnya tentang daerah saya sendiri, yaitu Nias. Beberapa hari kemudian kegiatan berlanjut ke kampung batik Giriloyo Imogiri, Bantul, di mana kami berlatih bagaimana membatik dari menggambar pola sesuai daerah masing-masing, menuangkan lilin di pola sampai mewarnai kain. Saya membuat motif sesuai dengan khas daerah Nias, yaitu lompat batu.



Kegiatan Stube-HEMAT Yogyakarta berikutnya yang saya ikuti adalah pelatihan Parenting Skills di Kopeng, Jawa Tengah. Di pelatihan ini kami belajar mengingat kembali pengalaman masa kecil dan bagaimana cara-orang tua memperlakukan anaknya, perlakuan apa yang kita dapatkan dari orang tua kita waktu masih anak-anak sampai besar dan bekal persiapan peserta ketika menjadi orang tua dan memikirkan pola-pola asuh yang kita dapatkan dari masih anak-anak yang relevan untuk diterapkan di masa depan. Ini membuka pemahaman diri saya dan mengenal bagaimana orang tua terhadap anak-anaknya.


Saat ini saya mengikuti pelatihan Stube-HEMAT Yogyakarta dalam topik Bersama Merangkai Indonesia, dimana kegiatannya sangat seru, lebih dari ekspektasi saya, saya bisa ketemu orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia, berbagai agama dan beragam jurusan di kampus. Mereka orang-orang yang ingin mewujudkan toleransi dan punya semangat belajar tinggi. Di sini saya bertemu orang-orang yang baru dari berbagai daerah yang kuliah di Yogyakarta. Bahkan kesempatan saya pertama kali berkunjung dan belajar di tempat ibadah Hindu, yaitu Pura Jagadnatha, di Banguntapan Bantul, Yogyakarta.


Tim Stube-HEMAT tepat menghadirkan pembicara yang luar biasa, menyampaikan materi yang sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman yang ikut pelatihan. Selama mengikuti pelatihan tersebut, saya mendapat cara pandang baru agama Kristen yang belum saya dapatkan di sekolah dan kampus. Juga, saya mendapat ilmu tentang Islam, Katholik dan Hindu, selain agama yang saya anut. Selain itu, saya juga menemukan cara berdialog dengan teman agama lain dan pengalaman tentang keberagaman dan toleransi di antara perbedaan yang ada.


Dari pelatihan Stube-HEMAT Yogyakarta Bersama Merangkai Indonesia, saya mengalami suasana indah bertemu dengan teman-teman yang berbeda suku, adat, budaya dan agama. Saya juga mendapatkan cerita pengalaman tentang agama, suku dan budaya lain dari peserta lainnya, menariknya, saya tidak takut lagi untuk sharing pengalaman saya kepada mereka meskipun kami baru mengenal satu sama lain tetapi sudah bisa menciptakan kekompakan dan kerukunan bersama. Jadi saat ini saya bisa lebih bersikap toleransi kepada orang-orang yang berbeda di sekitar saya terlebih saat di kost atau di kampus. Terima kasih Stube-HEMAT. (Imelda Sarumaha).

Komentar