Kegiatan
Stube-HEMAT
Yogyakarta berikutnya yang saya ikuti adalah pelatihan Parenting Skills di Kopeng, Jawa Tengah. Di
pelatihan ini kami belajar mengingat kembali pengalaman masa kecil dan
bagaimana cara-orang tua memperlakukan anaknya, perlakuan apa yang kita dapatkan
dari orang tua kita waktu masih anak-anak sampai besar dan bekal persiapan peserta ketika
menjadi orang
tua dan memikirkan pola-pola
asuh yang kita dapatkan dari masih anak-anak yang relevan
untuk diterapkan di masa depan. Ini membuka pemahaman diri saya dan mengenal bagaimana
orang tua terhadap anak-anaknya.
Saat
ini saya
mengikuti pelatihan Stube-HEMAT Yogyakarta dalam topik Bersama Merangkai Indonesia, dimana kegiatannya sangat
seru, lebih dari ekspektasi saya, saya bisa ketemu orang-orang dari berbagai daerah di
Indonesia, berbagai agama dan beragam jurusan di kampus. Mereka orang-orang yang ingin mewujudkan
toleransi dan punya semangat belajar tinggi. Di sini saya bertemu
orang-orang yang baru dari berbagai daerah yang kuliah di Yogyakarta. Bahkan
kesempatan saya pertama kali berkunjung dan belajar di tempat ibadah Hindu,
yaitu Pura Jagadnatha, di Banguntapan Bantul, Yogyakarta.
Tim Stube-HEMAT tepat menghadirkan pembicara
yang luar biasa, menyampaikan materi yang sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman yang
ikut pelatihan. Selama mengikuti pelatihan tersebut, saya mendapat cara pandang
baru agama Kristen yang belum saya dapatkan
di sekolah dan kampus. Juga, saya mendapat ilmu tentang Islam, Katholik dan Hindu, selain agama yang saya anut. Selain itu,
saya juga menemukan cara berdialog dengan teman agama lain dan pengalaman tentang keberagaman dan toleransi di antara perbedaan yang ada.
Dari
pelatihan
Stube-HEMAT Yogyakarta Bersama Merangkai Indonesia, saya mengalami suasana indah bertemu dengan teman-teman yang berbeda
suku, adat, budaya dan agama. Saya juga mendapatkan cerita pengalaman tentang agama,
suku dan budaya lain dari peserta lainnya, menariknya, saya tidak takut
lagi untuk sharing
pengalaman saya kepada mereka meskipun kami baru mengenal satu sama lain tetapi sudah bisa menciptakan kekompakan dan
kerukunan bersama. Jadi saat ini saya bisa lebih bersikap toleransi kepada orang-orang yang
berbeda di sekitar saya terlebih saat di kost atau di kampus. Terima kasih
Stube-HEMAT. (Imelda Sarumaha).
Komentar
Posting Komentar