Refleksi peserta Communication Skills
Tahun 2020 gelombang 1
Saya Irene Berta Meida Zalukhu, akrab dipanggil Iren, berasal dari Nias, Sumatera
Utara. Saat
ini saya sedang menempuh kuliah di kampus STPMD “APMD” Yogyakarta jurusan Ilmu
Pemerintahan. Awalnya, saya
ingin
membuka pikiran mengapa saya mendapatkan pengalaman menarik ini. Kata
orang, pengalaman
merupakan guru terbaik yang mampu mengajari kita banyak hal. Pengalaman juga dianggap sebagai
sesuatu yang bernilai. Ya, seperti kalimat yang sering terucap “Untuk mencari dan
memperoleh pengalaman”, hingga saya menemukan pengalaman baru saat mengikuti
training online yang dilaksanakan oleh Stube-HEMAT
Yogyakarta.
Awalnya
saya mengenal lembaga ini dari kakak yang
juga dari Nias dan tinggal di Yogyakarta. Pertama kali
saya mengikuti pelatihan lintas
iman dan budaya selama tiga hari
dan mendapat wawasan baru bersama teman-teman dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan dari Timor Leste dan India.
Mulai saat itu saya aktif di dalamnya
termasuk menampilkan
tarian daerah saat
konferensi internasional. Ini kebanggaan bisa berpartisipasi di dalamnya.
Saat memasuki masa Pandemi
Covid-19, dimana situasi di
luar sana tidak kondusif,
perkuliahan dilakukan secara online
dan saya menghabiskan hari hanya di kost.
Hingga akhirnya saya menemukan kesempatan baru, mengikuti pelatihan Communication Skills
Stube-HEMAT Yogyakarta. Ini menyenangkan sekaligus menantang karena mendapat materi
dan topik menarik tentang Public Speaking yang
sebelumnya saya tidak ketahui. Ternyata banyak hal yang awalnya saya anggap sepele yakni kebiasaan verbal grafity, penjedaan saat berbicara dengan e..hmm...dll. Saya
belajar dan menantang diri sendiri menjadi
lebih baik, melalui sebuah video seputar pandemi Covid-19 yaitu tentang haruskah mahasiswa mudik
saat pandemi. Ini muncul dari kekhawatiran keluarga
dan sanak saudara saya di Nias,
karena banyak mahasiswa
dari luar daerah kembali ke Nias. Jadi, saya berusaha mencari
informasi ini dari
beberapa
mahasiswa termasuk memberanikan
diri saya mencari tanggapan dari anggota
DPRD kabupaten Nias Utara. Saat saya
mulai mencari informasi pendukung
video, ternyata mereka menanggapi dengan senang hati. Tahap
take video menjadi bagian yang menantang
karena
ini pertama kalinya saya tampil melalui video
dan menerapkan materi training
yang dipelajari sebelumnya, kemudian
mengedit sampai finalisasi video meski berkali-kali revisi. Pada akhirnya video diunggah di channel YouTube Stube-HEMAT Yogyakarta dengan link
Saya puas dengan apa yang
saya lakukan, bukan kemampuan saya semata, tapi
berkat Tuhan yang memampukan dan
teman-teman yang mendukung. Saya juga belajar dan memperoleh
pengalaman baru, sekaligus menginspirasi
teman-teman lain melakukan kegiatan produktif saat pandemi. Lebih lagi, keluarga,
teman-teman, dosen, dan Stube-HEMAT memberikan
apresiasi dalam berbagai bentuk dan dorongan untuk mengembangkan
potensi.
Guru terbaik dalam hidup adalah pengalaman, saya tidak takut untuk
memulai mengasah diri dan terus
melakukan
sepanjang itu
baik untuk dilakukan. Yakin bahwa ada orang
baik yang selalu mendukung dan mengapresiasi apa yang kita lakukan jika membawa manfaat baik untuk orang lain. (Irene Zalukhu).
Komentar
Posting Komentar