Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK) OSIS SMA BOPKRI Banguntapan
Oleh Kresensia Risna Efrieno.
Apa yang sebenarnya diharapkan dalam kepemimpinan? Seorang pemimpin yang baik? Bertanggungjawab? Ya, tentu saja itu yang menjadi harapan setiap orang, baik yang dipimpin maupun yang memimpin. Setiap orang berusaha mencari pengalaman bagaimana menjadi pemimpin yang baik untuk sebuah organisasi. Menjadi pemimpin adalah tugas mulia karena menjadi contoh sekaligus sosok yang mendorong anggotanya melakukan kebaikan dan berdampak positif bagi organisasi dan masyarakat.
Stube HEMAT Yogyakarta ‘concern’ pada pengembangan sumber daya manusia, dan mendorong anak muda menjadi pemimpin yang berdampak positif bagi masyarakat. Dalam kesempatan ini Stube HEMAT Yogyakarta mendampingi pengurus OSIS SMA BOPKRI Banguntapan dalam Latihan Dasar Kepemimpinan, di Joglo Pasinaon, Kalasan, Sleman (Sabtu, 22/10/2022). Ada 25 siswa dan beberapa guru berpartisipasi dalam kegiatan untuk membentuk jiwa kepemimpinan pengurus OSIS yang terpilih.
Di awal sesi, para peserta mengenal Stube HEMAT program melalui link YouTube Stube HEMAT
Videos. Selanjutnya, Kresensia
Risna Efrieno, salah satu team Stube HEMAT Yogyakarta memandu peserta dalam Dinamika Kelompok. Peserta
dibagi kedalam tiga kelompok dan masing-masing menentukan seorang pemimpin. Para pemimpin tersebut diminta membayangkan
suatu gambar dan menggoreskan garis di kertas dan dilarang menyebutkan gambar
imajinasi ke anggotanya. Selanjutnya, anggota kelompok meneruskan goresan yang
ada. Di akhir proses
ternyata gambar berbeda dengan imajinasi para pemimpin. Mengapa bisa terjadi?
Karena pemimpin tidak mengungkapkan apa yang menjadi impiannya dan anggota
menebak gambar apa yang dipikirkan sang pemimpin. Aktivitas ini mengajarkan bagaimana seorang
pemimpin dan anggotanya untuk bisa saling mengkomunikasikan ide dan menjaga kekompakan kelompok untuk mencapai
tujuan, dalam hal ini OSIS.
Dalam sesi berikutnya, Trustha Rembaka, S.Th koordinator
Stube HEMAT Yogyakarta mengundang peserta untuk membaca komitmen peserta bahwa
LDK ini “...melahirkan seorang pemimpin yang berdedikasi tinggi, tanggap
terhadap suatu permasalahan memang tidak mudah. Bukan hanya kecakapan dan kecerdasan
yang diperlukan, tetapi rasa tanggung jawab, peka terhadap situasi dan memiliki
jiwa kepemimpinan yang tinggi agar nantinya ketika menjadi pemimpin mampu
mengayomi yang dipimpinnya.” Trustha membantu kelompok memetakan tantangan
yang dihadapi SMA
BOBAYO. Proses ini membantu pengurus OSIS mengidentifkasi tantangan yang ada
dan menemukan
solusi
yang bisa mereka lakukan sebagai program kegiatan OSIS. Satu kelompok menemukan
jumlah siswa sekolah masih sedikit, sehingga mereka akan mempromosikan sekolah
melalui podcast tentang kegiatan sekolah,
siswa dan keberhasilannya, tour vocal group di gereja-gereja, dan mengadakan
lomba antar siswa SMP.
Kelompok berikutnya mengungkapkan keterbatasan kemampuan siswa di pelajaran
tertentu maupun keterampilan yang dimiliki. Dari identifikasi ini mereka membuat
kelompok kecil untuk membantu siswa yang kesulitan pelajaran, misalnya
Matematika dan belajar alat musik.
Para peserta menunjukkan antusiasme ketika
mendapat ruang mengungkapkan pendapat dan mengusulkan ide sebagai solusi dari masalah-masalah yang dihadapi.
Di titik ini sudah muncul karakter kepemimpinan yang baik, komunikatif, dan kerjasama yang baik dalam
organisasi. Harapannya
gagasan
dan solusi
yang ditawarkan bisa menjadi program kerja pengurus OSIS SMA BOPKRI Banguntapan. VIVA
BOBAYO***
Komentar
Posting Komentar