Bertindak Kelola Potensi Pangan

Oleh Sarlota Wantaar, S.Pd.          

Pangan menjadi kebutuhan pokok manusia, dan ada banyak sumber pangan yang disediakan  alam yang memungkinkan manusia mengambil, mengembangbiakkan serta mengolah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Indonesia memiliki banyak keragaman pangan lokal di masing-masing daerah, namun tidak semua orang bisa mengolahnya menjadi produk lain. Program Local Food Innitiative dari Stube HEMAT mengajak mahasiswa, khususnya perempuan yang sedang belajar di Yogyakarta, belajar bagaimana mengelola pangan lokal.

Pada kesempatan ini peserta mengelola produk turunan dari hasil budidaya ikan lele menjadi abon lele. Pelatihan ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mahasiswa mampu memproduksi dan memulai bisnis di waktu luang, atau menjadi bekal keterampilan saat mereka kembali ke daerah.

Bertempat di sekretariat Stube HEMAT Yogyakarta (15/08/2023), mahasiswa mengikuti pelatihan yang didampingi oleh Sarlota Wantaar bertindak sebagai instruktur. Sebelum memulai praktek, mahasiswa mendapatkan teori tentang bagaimana proses pembuatan serta bahan apa saja yang digunakan. Ada 5 kg ikan lele yang tersedia dalam praktek saat ini dengan bumbu rempah yang terdiri dari bawang putih, bawang merah, jahe, gula jawa, daun jeruk, daun salam, kunyit, garam, sereh, lengkuas, minyak goreng, dan penyedap organik.

Terlebih dulu lele dibersihkan, kemudian dikukus selama 20 menit, berlanjut dengan proses pemisahan tulang ikan dari daging. Memisahkan tulang ikan lele dari dagingnya butuh kesabaran serta ketelitian karena ada banyak tulang halus dan kecil. Bumbu yang sudah dihaluskan, ditumis dan dicampurkan pada daging ikan lele. Selanjutnya digoreng selama 25 sampai 30 menit sampai warna berubah kecoklatan. Siapkan spinner untuk meniriskan minyak dari masakan, setelah didinginkan, dihaluskan, ditimbang dan masuk proses packaging (pembungkusan).

Produk siap dipasarkan dengan memeriahkan bazaar, yang diadakan oleh Gereja Baptis Indonesia Yogyakarta (17/08/2023), dalam rangka memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78. Peserta belajar pemasaran dan bagaimana melakukan promosi. Memberi penjelasan fungsi serta manfaat dan bahan dari suatu produk, akan meyakinkan konsumen untuk membelinya.

Pangan lokal menjadi potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah bisnis komersial dan perempuan bisa terlibat aktif mengelolanya. Perempuan tidak hanya melihat atau mendengar saja, tetapi berani bertindak tanpa takut salah dan takut gagal. Perempuan terus maju. ***


Komentar