Oleh Stube HEMAT Yogyakarta.
Stube HEMAT Yogyakarta menerima kunjungan Heidrun, Ludger dan Noemia. Khususnya dengan Heidrun, ini perjumpaan ketiga, setelah dua perjumpaan sebelumnya terjadi di Wittenberg, Jerman tahun 2017 dalam kegiatan International Youth Camp memperingati 500 tahun Reformasi Gereja. Dalam kunjungannya di Yogyakarta, Stube HEMAT Yogyakarta membersamai dalam beberapa kegiatan (3-4/2/2024)
Aktivitas
yang dilakukan antara lain mengamati kebun sayuran dan budidaya jamur tiram di
kebun Stube HEMAT di Gunungkidul. Trustha menjelaskan keberadaan kebun Stube
HEMAT yang ada di Gunungkidul sebagai ruang aktivitas mahasiswa Stube HEMAT dan
siapa pun yang berminat untuk belajar termasuk anak-anak. Di dalamnya ada
beragam hal yang bisa dipelajari, dari sayuran berdasar jenis panen yang bisa
didapatkan, apakah dari akar, batang, daun, bunga dan buah. Ada juga bentuk
integrasi kolam ikan dan irigasi tanaman sayur. Trustha Rembaka memaparkan kepada
mereka cara perawatan baglog dari datang, pemeliharaan, cara panen dan
pascapanen, termasuk pemasarannya. Heidrun sendiri sangat mencermati
pemeliharaan jamur tiram, dengan baglog yang ditata di rak vertikal. Bahkan, ia
juga berkesempatan memetik sendiri jamur tiram yang siap panen.
Selain
di Gunungkidul, kunjungan juga berlangsung di Yogyakarta, di sekretariat Stube
HEMAT Yogyakarta. Ariani Narwastujati memandu mereka mempelajari batik sebagai
warisan budaya. Di tahap awal mereka membayangkan pola batik, menggambarnya di
selembar kain. Selanjutnya mereka menorehkan cairan lilin panas melalui canting
pada selembar kain. Tahap lanjutnya adalah mewarnai pola gambar yang telah
mereka gambar tadi dengan teknik colet. Ini menjadi pengalaman pertama mereka
membatik. Mengenal kota Yogyakarta beserta sumbu filosofisnya menjadi hal
menarik, dimulai dari tugu pal putih sebagai icon kota Yogyakarta, menyusuri jalan Margautama, Malioboro,
Margamulya dan Pangurakan sampai ke Kraton. Poros ini melambangkan keselarasan
hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan
alam, ini juga termasuk kesatuan unsur api, tanah, air, dan angin. Keberadaan
Sumbu Filosofi dengan makna yang dalam ini sudah mendapat pengakuan dari
UNESCO.
Stube
HEMAT Yogyakarta sebagai lembaga pendampingan dan pengembanganan Sumber Daya
Manusia membuka kesempatan bagi mitra di luar negeri maupun dalam negeri,
mahasiswa maupun siapapun yang tertarik untuk belajar batik bagi pemula,
pendampingan belajar, live-in, dan berkebun. Silakan bisa menghubungi +62
821-3430-4524 (Ariani) atau email stubehemat@yahoo.com
. Viva Stube HEMAT, Hidup Efisien Mandiri Analitis dan Tekun.***
Komentar
Posting Komentar