Oleh: Stube HEMAT Yogyakarta.
Sepak bola bukan sekadar olahraga, namun menjadi bagian dari identitas dan kebanggaan masyarakat. Papua dikenal sebagai daerah penghasil pemain sepak bola terbaik di Indonesia. Nama-nama seperti Boaz Solossa, Elie Aiboy, dan Ricky Kambuaya menjadi ikon yang menunjukkan betapa kuatnya kontribusi Papua dalam sepak bola nasional.
Ada beberapa sekolah sepak bola di Papua, salah satunya di Serui, yang berada di Kabupaten Kepulauan Yapen. Sekolah sepak bola tersebut bernama SSB Sapta Marga Sarirei Serui. Sekolah ini menjadi salah satu yang paling menonjol karena telah membuktikan diri sebagai pusat pembinaan talenta muda yang berprestasi dan berkarakter, dengan peluang karier direkrut klub Liga 1 dan Liga 2.
SSB Sapta Marga Sarirei Serui dimulai
tahun 2000-an, dari inisiatif lokal tokoh masyarakat dan pecinta bola yang
memiliki semangat juang untuk membina generasi muda Papua. Sekolah ini fokus
melatih kelompok usia muda U-13, U-16, dan U-19, dibawah asuhan Coach Han
Mamoribo dan asisten pelatih Sinyo Wayoi. Dari lapangan sederhana di Serui,
mereka berhasil menorehkan prestasi di tingkat regional dengan aktif mengikuti
turnamen antar sekolah sepak bola di Papua dan Papua Barat. Beberapa prestasi
yang diraih:
1. Juara 1 Turnamen Sepak Bola SSB
U.15 Supyor Cup I Thn 2019
2. Juara 1 TTC U.16 (Tur Teluk
Cenderawasi) Thn 2020
3. Juara 1 TTC U.17 Thn 2021
4. Juara 1 TTC U.18 Thn 2022
5. Juara 1 Festival anak U.10 dan
U.12 Serui Thn 2020
6. Pimpinan klasemen ( Pool B ) liga antar
SSB se-Papua U.17 Thn 2020
7. Juara 1 Dispora Cup U.15 Kab Kep.
Yapen Thn 2020
8. Juara 1 Tur Dinas Kebudayaan
Parawisata Pemuda dan Olah raga Cup U. 13 sd U.16 Nabire Thn 2021 Papua Tengah
9. Juara 1 DTC KBP POLRI U.13 Serui
Thn 2022
10 Juara 1 Festifal Sepak Bola U.12
Nabire Thn 2022
11 Juara 1 Bintang Timur Cup U.17
Nabire Thn 2022
12 Juara 1 Tur Saireri Cup U.16 Biak
Thn 2022
13 Juara 1 Turnamen TWENTY FOUR U.19
Cup 3 Sorong Papua Barat Thn 2022
14 Juara 1 Turnamen Boca Papua U.20
Biak Thn 2023
Di balik gemerlap prestasi di lapangan hijau, ada sosok yang bekerja dalam diam, penuh dedikasi, dan tanpa pamrih. Dia adalah Sinyo Wayoi, asisten pelatih SSB Sapta Marga yang menjadi salah satu motor penggerak pembinaan sepak bola usia muda di Serui. Namanya memang tidak setenar para pemain bintang Liga 1, tetapi kiprahnya sebagai pelatih muda menjadikannya sosok penting dalam perjalanan sepak bola SSB Sapta Marga. Sejak muda ia sudah akrab dengan sepak bola, bermain di lapangan kampung, lalu aktif dalam komunitas lokal. Sebagai asisten pelatih, Sinyo membantu pelatih kepala dalam mempersiapkan tim, strategi, latihan fisik, dan pengembangan mental pemain. Tegas namun hangat, sering disebut sebagai “guru lapangan” oleh anak-anak binaannya. Ia membantu menjaga konsistensi latihan dan memotivasi pemain agar tampil percaya diri, serta mendorong anak-anak Serui untuk bermimpi besar, menembus Liga 1 dan Timnas Indonesia.
Terlebih sebagai alumni Stube HEMAT, yang menekankan pembentukan karakter, Sinyo membawa semangat pembinaan dan dedikasi ke lapangan hijau, membina anak-anak Serui agar tumbuh menjadi pesepak bola berprestasi sekaligus pribadi yang berkarakter. Ia percaya bahwa sepak bola bukan hanya soal teknik, tetapi juga pembentukan mental dan karakter anak-anak Papua. Sepak bola mengajarkan kedisplinan, pentingnya kerja keras dan sportivitas. Selain itu, sepak bola menjadi jalur positif bagi anak-anak Papua untuk menghindarkan dari pengaruh negatif.
Sinyo Wayoi membuktikan bahwa alumni Stube
HEMAT dapat berkontribusi nyata di masyarakat. Dengan semangat membina anak
muda melalui sepak bola, ia menjadi bagian dari gerakan sosial Papua, membuka
jalan bagi anak-anak Papua bermimpi besar di panggung sepak bola nasional. Sinyo
Wayoi adalah contoh nyata bagaimana pendidikan dan olahraga bisa berpadu untuk
membangun masa depan anak muda..***




Komentar
Posting Komentar